Sebuah desa di Kabupaten Karo, Indonesia kelihatan gelap-gelita apabila diselubungi abu daripada letusan gunung berapi Sinabung di Sumatera Utaran.
Susulan daripada itu, warga tempatan dilaporkan tidak berani keluar ke rumah apabila suasana siangnya bertukar persis waktu malam.
“Gelap sekali jam 10 pagi, serasa malam akibat debu, sampai saat ini lampu rumah tetap dinyalakan,” ujar Teran Wanto Sembiring, salah seorang penduduk tempatan.
“Karena erupsi itu, desa kita ini sempat gelap dan warga tidak berani keluar rumah,” sambungnya.
Seorang lagi pengguna media sosial berkongsi luahan ketika dunia kini sedang berperang dengan wabak virus COVID-19, negaranya diuji dengan letusan gunung berapi yang kembali aktif.
“Sekitar Gunung Sinabung dapat Hujan Abu…Antara Duka Sinabung dan Duka COVID-19.”
Yang Lain dapat Gaji 13
Di Berastagi dan sekitar Gunung Sinabung dapat Hujan Abu…Antara Duka Sinabung dan Duka COVID-19π’ pic.twitter.com/sWYlFiMOQT
β Bang Tepu (@beransah) August 10, 2020
Ini pula video-video yang dimuat naik di laman Twitter dan Facebook menunjukkan keadaan setempat selepas letusan.
Innalilahi wainnailaihi roji'un.
Di saat anakΒ² muallaf dan dhuafa sedang belajar. Gunung Sinabung kembali erupsi atau meletus.
Yaa Allah santri yg di bina oleh salah satu dai yg bertahan di Karo yaitu ust habib.Mohon doanya semoga mereka dalam lindungan Allah pic.twitter.com/vOyXIvmKXr
— Mawaddah (@NurMawaddah__) August 10, 2020
Gunung #Sinabung kembali erupsi.
Semoga tidak ada korban.pic.twitter.com/nIitKiqfUp— PENDAKIBUDIMAN (@pendakibudiman) August 10, 2020
Kondisi saat ini di desa Naman Teran yang merupakan desa terdekat dengan Gunung Sinabung#sinabung #indonesia pic.twitter.com/zg9vT55uYe
β aji. (@ajiprayoga_) August 10, 2020
Sumber: Tribun Jabar, Twitter #GunungSinabung