Bertepatan dengan gelaran Festival Dongeng Internasional Indonesia (FDII) yang dimulakan oleh komuniti Ayo Dongeng Indonesia, Danone Indonesia menerbitkan Siri Dongeng Pembelajaran Sampahku Tanggung Jawabku (Samtaku). ‘Samtaku’ memberikan pengajaran berkaitan pentingnya pengurusan sampah sejak usia kecil. Inisiatif ini juga merupakan bentuk sokongan Danone Indonesia dalam menangani permasalahan sampah plastik di lautan yang saat ini juga menjadi bahagian dari fokus pemerintah, sesuai arahan Presiden ke 12 Tahun 2016 untuk memulai Gerakan Indonesia Bersih.
Seri dongeng karya Mochamad Ariyo Faridh Zidni dan ilustrator Dewi Tri Kusumah Handayani ini, berbentuk buku cerita bergambar dan video animasi. Dongeng terdiri dari empat judul, iaitu Petualangan Pagi-pagi, Bahaya Mengancam, Jagoan Beraksi, dan Tawa Kemenangan. Melalui tokoh adik beradik Mita dan Dodo, kanak-kanak ini meperkenalkan tentang jenis sampah, perjalanannya, serta keburukannya jika dibuang sembarangan.
Dengan gaya berpetualang, anak-anak juga diajak untuk menjadi wira alam sekitar dengan menyusun dan membuang sampah di tempat yang sepatutnya. Siri dongeng ini diharapkan mamapu mengajak anak-anak untuk mulai belajar menjaga persekitaran dari sampah dengan menarik dan menyenangkan.“Kepedulian terhadap masalah persekitaran dan mendorong keterlibatan generasi muda untuk mengambil bahagian di dalamnya harus di pupuk sejak usia kecil sesuai dengan pepatah melayu melentur buluh biarlah dari rebungnya.
Untuk memberikan pengertian kepada kanak-kanak memerlukan saranan yang menyenangkan sekaligus mudah difahami,” kata Ariyo dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/11/2020). “Kami memilih mengembangkannya melalui metod siri dongeng pembelajaran yang akan menarik minat anak-anak untuk lebih mengerti persekitaran soal permasalahan sampah,” tambah beliau. Sementara itu, Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto menjelaskan, inisiatif ini merupakan sebahagian dari visi besar Danone One Planet One Heath.
“Kami percaya bahwa kesihatan dan lingkungan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Kami sedaya upaya untuk mengajak setiap keluarga untuk menciptakan persekitaran yang bersih, serta mula memupuk kesedaran pengurusa sampah bagi kanak-kanak,” terang Vera. Ia menjelaskan, ke depannya inisiatif ini akan menjadi bahagian dari pembelajaran pengurusan sampah ‘Samtaku’ pada level pendidikan PAUD.
Sumber- Kompas.com
