Seminggu kebelakangan ini, Indonesia dikejutkan dengan beberapa kes melibatkan kes pengeboman bunuh diri di sebuah gereja di Makassar serta kes pembunuhan seorang wanita disyaki pengganas di Ibu Pejabat Polis di Jakarta semalam.
Dalam kejadian terbaru, seorang wanita dengan penutup muka dilaporkan telah memasuki perkarangan ibu pejabat polis tersebut sebelum melepaskan enam das tembakan.
Wanita itu kemudiannya ditembak dalam adegan berbalas tembakan sebelum disahkan meninggal dunia di tempat kejadian.
Memetik Tribun News, tular ‘surat wasiat’ dipercayai milik ZA, 25, wanita yang terbunuh ketika didakwa melakukan serangan ke atas ibu pejabat polis di Jakarta semalam.
Ketua Polis Negara berkata telah menemui surat wasiat pelaku ketika melakukan pemeriksaan ke atas rumahnya di Ciracas, Jakarta Timur, tulis portal itu.
“Kita temui surat wasiat ketika penggeledahan di rumahnya dan ada kata-kata di group Whatsapp keluarga bahawa dia mengucapkan selamat tinggal,” kata Ketua Polis, Jenderal Listyo Sigit Prabowo semalam.
Dalam surat berkenaan, ZA membuat permohonan maaf kepada ahli keluarga dan ibu bapanya di samping menitipkan beberapa pesanan buat mereka.
Berikut adalah kandungan surat wasiat tersebut:
“Wahai mamaku, maafin Z***** yang belum pernah membalas pemberian keluarga. Mama, ayah jangan lupa senantiasa beribadah kepada Allah SWT, dan jangan tinggalkan sholat. Semoga Allah kumpulkan kembali keluarga di surga.
Mama, sekali lagi Z***** minta maaf. Z***** sayang banget sama mama. Tapi Allah lebih menyayangi hamba-Nya.
Makanya Z***** tempuh jalan ini, sebagaimana jalan Nabi/Rasul Allah untuk selamatkan Z***** dan dengan izin Allah bisa memberi syafaat untuk mama dan keluarga di akhirat.
Pesan Z***** untuk mama dan keluarga berhenti berhubungan dengan bank (kartu kredit) karena itu riba dan tidak diberkahi allah.
Pesan berikutnya agar mama berhenti bekerja menjadi dawis (cek lagi) yang membantu kepentingan pemerintah thagut.
Pesan berikutnya untuk kaka agar di rumah cibubur juga dede dan mama ibadah kepada Allah dan tinggalkan penghasilan dari yang tidak sesuai ajaran islam.
Serta tinggalkan kepercayaan kepada orang-orang yang mengaku punya ilmu, dekati ustad/ulama, tonton kajian dakwah, tidak membanggakan kafir A**k dan memakai hijab kak.
Allah yang akan menjamin rizki kak . Maaf ya kak , Z***** tidak bisa membalas semua pemberian kaka.
Untuk mba leli agar memperhatikan jaga mama ya mba . Untuk bapa jangan tinggalkan ibadah shalat lima waktu . Maafin ya mba, pa kalau ada salah lisan dan lainnya. Jaga mama ayah, dede baik-baik.
Mama, ayah semua …. di samping itu adalah tingkatan amalan. Insya allah dengan karunia allah amalan jihad z***** akan membantu memberi syafaat kepada keluarga di akhirat. Jihad adalah amalan tertinggi dalam islam.
Inti pesan Z***** kepada mama dan keluarga adalah agar tidak mengikuti kegiatan pemilu karena orang-orang yang terpilih itu akan membuat hukum tandingan Allah bersumber Al-Quran As-Sunnah.
Demokrasi, Pancasila, UUD, pemilu berasal dari ajaran kafir yang jelas musyrik. Z***** nasehatkan kepada mama dan keluarga agar semuanya selamat dari fitnah dunia yaitu demokrasi, pemilu, dan tidak murtad tanpa sadar.
Sekali maafkan Z***** ma, ayah, kaka, mba leli, ka effa, dede, baim, kevin semuanya. Maafkan bila ada salah kata dan perbuatan. Semoga Allah kumpulkan kembali di surga-Nya. Amin. Z***** A***.”


Sementara itu, ibu bapa wanita berkenaan dilaporkan telah dibawa ke hospital polis untuk mengenalpasti identiti si mati. Bagaimanapun, kedua-duanya belum mampu memberi keterangan kerana masih bersedih, tulis Tribun News.
ZA merupakan seorang wanita bujang kelahiran 1995 yang mempunyai pendidikan sehingga sekolah menengah atas. Wanita itu dikatakan telah menyambung pelajaran pada peringkat universiti, namun keciciran pada semester ke-5 (Tribun News, 31 Mac 2021)
Sumber: Tribun News (1) (2), Megapolitan Kompas