Baru-baru ini telah beredar sebuah berita seorang lelaki berusia 79 tahun menikahi wanita blasteran China-Arab yang 43 tahun lebih muda daripadanya. Lelaki yang dikenali sebagai M Yakub itu berasal daripada Lingkungan Kandai Satu Kelurahan Kandai Satu Kecamatan Dompu telah mempersunting isterinya yang berusia 36 tahun. Mereka merupakan pasangan yang dahulunya merupakan seorang duda dan janda.
Menurut salah seorang penduduk Dompu bernama Ma’ani, mereka dijodohkan oleh Ustaz Syailan ketika Yakub datang membeli kambing. Lelaki tua yang sering disapa Papiku itu datang ke Dusun Fo’o Mpongi, Desa Woja untuk membeli beberapa ekor kambing. “Pada mulanya, Yaqub datang membeli kambing dekat Ustaz Syailan yang merupakan jiran saya beberapa hari lalu.”, cerita Ma’ani.
Bermula dari situlah Ustaz Syailan menjodohkan Yaqub dengan Megawati. Lelaki itu pun bersetuju dan berniat untuk mempersunting isterinya itu dengan mas kahwin sebanyak Rp 3 Juta. Tambah Ma’ani, “Pada waktu pagi, saya tanya ke Ustaz Syailan bagi mendapatkan kepastian lelaki tua itu. Kemudian baru saya tanya ke Mega sendiri dan dia pun setuju.”
Setelah berbincang secara mendalam, pernikahan pun dilangsungkan secara sederhana dengan dihadiri oleh Tok Kadi, H Muhammad. Tok Kadi telah memberikan khutbah nikah dan membimbing proses pernikahan kedua mempelai.
Menurut portal, wali bagi mempelai wanita ialah ayah saudara Megawati yang bernama Yusuf. Daripada pihak mempelai lelaki pula terdapat seorang sebagai saksi pernikahan tersebut.
Usai akad nikah, keduanya langsung berpelukan mesra dan bahagia seperti yang terlihat dalam beberapa foto yang diambil ketika acara pernikahan tersebut. Meski mempunyai perbezaan usia yang jauh, pernikahan mereka ini adalah atas rasa suka sama suka.

Menurut sumber, Megawati merupakan anak perempuan daripada pasangan Almarhum Bunyamin S dan Fatimah yang merupakan keturunan Muslim Tionghoa, China. Megawati mempunyai tiga orang adik beradik, dua perempuan dan seorang lelaki. Ayahnya sudah meninggal manakala ibunya sedang dirawat di salah satu rumah penjagaan di Kota Bima. Dia tinggal bersama ibu angkatnya dan bekerja sebagai suri rumah.
“Megawati merupakan seorang janda dan memiliki seorang anak, tetapi diasuh oleh bekas suaminya di Sumbawa,” tutur Ma’ani.
Sumber: BeritaBali.com